BUNGOINDEPENDENT.ID,SUMBAR – Sumatera Barat merupakan Provinsi yang kaya dengan wisata dan budaya. Salah satu kota yang menjadi icon Kota Budaya di Sumatera Barat adalah Batusangkar.
Batusangkar merupakan sebuah kota kecil di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Kota ini kaya dengan destinasi alam dan kental dengan budaya yang beragam dan unik.
Daerah ini dapat ditempuh dengan tiga jam berkendara dari Kota Padang, ibukota provinsi Sumatra Barat. Banyak jalan menuju Batusangkar, salah satunya melewati Danau Singkarak.
Dari Kota Padang, kendaraan yang kita tumpangi akan melintas hutan yang rindang hingga ke Danau Singkarak.
Jalan berliku di pinggir danau akan melenakan mata melihat hamparan danau selauas mata memandang dan perbukitan berlapis hijau mengelilinginya.
Kota Batusangkar menjadi icon wisata budaya dari Porvinsi Sumatera Barat, hingga balapan sapi pun ada di sini, loh.
Batusangkar merupakan kota kecil yang tak kalah menariknya dengan Padang dan terletak di dataran tinggi yang berudara sejuk.
Rumah-rumah adat beratap runcing, kampung-kampung yang dalam kitab adat Minangkabau disebut sebagai daerah asal nenek moyang Orang Minangkabau, berjejeran di kaki Gunung Merapi.
Lantas, apa saja wisata budaya yang bisa kita pelajari di Batusangkar ini? Simak sampai habis penjelasan berikut ya.
1. Istana Pagaruyung
Terletak di Kenagarian Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Istana Pagaruyung atau Istano Baso adalah salah satu destinasi wisata budaya paling terkenal di Sumatera Barat.
Istana ini merupakan tempat tinggal keluarga Kerajaan Pagaruyung hingga tahun 1833. Bentuknya hampir sama dengan bangunan khas suku Minangkabau.
Sekarang, Istano Basa Pagaruyung menjadi museum dan pusat atraksi wisata di Batusangkar. Hal ini dikarenakan Istana Pagaruyung beberapa kali mengalami kebakaran, yakni pada tahun 1804, 1966 dan 2007.
Sejak kebakaran terjadi, istana ini mulai mengalami perbaikan, sehingga khas Istananya semakin hilang. Meskipun begitu, istana ini semakin diminati para wisatawan yang ingin melihat langsung istana atau sekedar berswafoto.
2. Pacu Jawi
Belakangan tradisi Pacu Jawi menjadi agenda budaya incaran para pelancong, baik dalam dan luar negeri, khususnya para fotografer.
Pacu Jawi dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih atas hasil bumi yang melimpah.
Oleh karena itu, Pacu Jawi pun menjadi acara wajib dilakukan ketika masa panen telah usai.
Pacu Jawi sendiri dilakukan di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Pariangan, Rambatan, Lima Kaum, dan Sungai Tarab. Filosopi dari Pacu Jawi adalah pemimpin dan rakyat bisa berjalan bersama.
3. Balairung Sari
Masuk dalam daftar cagar budaya di Sumatera Barat, Balairung Sari merupakan balai adat yang terbuat dari kayu dengan atap dari ijuk dengan 6 gonjong dan lantai panggung.
Bangunan ini ditopang kayu berjumlah 18 pasang dengan tinggi 3 meter. Sedangkan tinggi panggung sekitar satu meter.
Bangunan ini memanjang dan tanpa dinding, dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 4.40 meter.
Keunikan bangunan ini terletak pada lantainya. Jadi ruang bagian antara tiang pertama ke tiang sembilan dari Utara, lantainya terputus dan tidak menyambung dengan lantai ruang berikutnya. Seolah-olah bangunan ini terbagi dalam dua sisi, yakni sisi Utara dan sisi Selatan. (Sri Devi/palpres.com)
Artikel ini juga tayang di palpres.com
Dengan judul fakta menarik kota batusangkar icon kota budaya di sumatera barat
Ini Fakta Menarik Kota Batusangkar sebagai Icon Kota Budaya di Sumatera Barat
